Sebuah blog yang berisi tentang teks khutbah (khutbah Jum'at, Idul Fitri, Idul Adha) Bahasa Indonesia dan Sunda, Proposal (PHBI, PHBN, Umum, LPJ dan RAB) dan materi ceramah

Wednesday, June 22, 2022

(DOC) TEKS KHUTBAH IDUL ADHA : MENELADANI NABI IBRAHIM AS.

 KHUTBAH IDUL ADHA : MENELADANI NABI IBRAHIM AS.



KHUTBAH PERTAMA

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

الله أكبر 9× لا إله إلا الله والله أكبر، الله أكبر ولله الحمد

إن الحمد لله، نحمده ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا، من يَّهْدِهِ الله فلاَ مُضِلَّ له، ومن يُّضْلِلْ فلاَ هدي له. وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأن محمدا عبده ورسوله، صلى الله عليه وعلى آله وأصحابه ومن تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّْن.

قَالَ الله تعالى في القرآن الكريم، أعوذُ باللهِ من الشيطان الرجيم، بسم الله الرحمن الرحيم، يَأيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا ربَّكم الذي خلقكم من نفسٍ واحدةٍ وخلقَ منْها زوْجَهَا وبثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كثيْرًا ونساء، واتَّقُواالله الذي تساءلون بهِ والأرحام، إن الله كان عليكم رقيبا.

Saudaraku, kaum muslimin dan muslimat rahimani wa rahimakumullooh jami’an.

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kemudahan kepada kita untuk melaksanakan shalat idul Adha pada pagi hari ini.

Shalat Idul Adha adalah salah satu syiar Islam yang selayaknya diagungkan. Pelaksanaan shalat Idul Adha benar-benar sangat ditekankan oleh Rasulullah SAW. Beliau tidak pernah meninggalkannya. Bahkan, para wanita –yang diperintahkan untuk tetap berada di rumah, dan shalat berjama’ah mereka di rumah lebih utama daripada shalat berjama’ah mereka di masjid- juga benar-benar ditekankan untuk ikut keluar ke tempat shalat Id, untuk menyaksikan kebaikan dan syiar Islam yang besar ini.

Saudaraku, kaum muslimin dan muslimat rahimakumullooh

Allah SWT telah menganugerahkan begitu banyak nikmat kepada kita sebagaimana telah melimpahkan kebaikan yang banyak kepada nabi kita Muhammad SAW Allah memerintah beliau untuk mensyukuri demikian banyak anugerah itu dengan melakukan shalat dan berkurban.

إنا أعطيْناك الكوْثر، فَصَلِّ لِرَبِّكَ وانْحَر

“Sesungguhnya Kami memberikan kepadamu kebaikan yang banyak, maka dirikanlah shalat untuk Rabbmu dan berkurbanlah.” (Al-Kautsar : 1-2)

Berkurban adalah bentuk ketakwaan kepada Allah SWT. Darah daging binatang kurban tidak akan sampai kepada Allah SWT. Yang sampai kepada-Nya hanyalah ketakwaan orang yang berkurban.

لنْ يَنَال الله لُحُوْمُهَا وَلاَ دِمَاؤُهَا وَلكنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ

“Daging dan darahnya tidak akan sampai kepada Allah. Akan tetapi, yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan dari kalian.” (Al-Hajj : 37)

Seandainya berkurban tidak memiliki keutamaan selain ittiba’  (meneladani) Rasulullah SAW, cukuplah itu sebagai keutamaan yang sangat besar yang tidak ada bandingannya. Keutamaan ini tidak bisa ditukar dengan apapun. Sebab, ittiba’  secara benar kepada Nabi berarti mendulang kecintaan dan ampunan Ilahi.

قلْ إن كنْتمْ تحبُّوْنَ الله فاتَّبِعُنِىْ يُحْبِبْكُمُ اللهَ وَيَغْفِرْلُكُمْ ذنُوْبَكم، والله غفورٌ رحيمٌ

“Katakanlah, ‘Jika kalian mencintai Allah, ikutilah aku (Nabi Muhammad SAW), niscaya Allah mencintai dan mengampuni kalian. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Ali Imron : 31)

Jika ada saudara kita yang belum mampu berkurban, hendaklah tidak berkecil hati. Mungkin saat ini ada hal yang menghalangi kita untuk melakukan ibadah kurban. Dua orang sahabat Nabi yang Mulia, Abu Bakar dan Umar RA juga pernah tidak berkurban.

عنْ أَبِيْ سَرِيْحَة قالَ: رَأَيْتُ أَبَا بَكْرٍ وَعُمَر وَمَا يُضَحِّيَان

Dari Abu Sarihah (Hudzaifah bin Asid) RA, ia berkata, “saya melihat Abu Bakar dan Umar tidak menyembelih kurban.” (HR. Abdurrazaq dalam al-Mushannaf).

Intinya, kaum muslimin yang memiliki kemampuan hendaklah berusaha untuk  berkurban. Namun, bagi yang  belum memiliki kemampuan, bukanlah sebuah dosa jika tidak bisa berkurban.

 

ألله أكبر ألله أكبر ألله أكبر ولله الحمد

Pada hari ini pula, saudara kita yang berhaji melakukan aktivitas ibadah haji yang padat. Setelah kemarin mereka berwukuf di Arafah, dilanjutkan dengan bermalam di Muzdalifah, pada hari ini mereka hendak melontar jamrah aqaban, menyembelih hadyu, mencukup rambut, serta melakukan thawaf ifadah dan sa’I bagi yang melaksanakan haji tamattu’. Semoga Allah SWT memberikan taufik dan pertolongan kepada mereka untuk menjalankan haji secara ikhlas dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.

Saudaraku, kaum muslimin, rahimakumullah…

Ibadah haji dan kurban juga merupakan sunnah Abul Anbiya,  bapak para nabi, yaitu Nabiyullah Ibrahim AS. Beliau adalah figure yang sarat keteladanan.

Allah memerintahkan Nabi-Nya, Muhammad SAW untuk mengikuti agama Ibrahim yang lurus.

ثُمَّ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ أَنِ اتَّبِعْ مِلَّةَ إِبْرَاهِيْمَ حنِيْفًا، ومَا كَانَ مِنَ اْلمُشْرِكِيْن

“Kemudian Kami wahyukan kepadamu (wahai Nabi), Ikutilah agama Ibrahim yang lurus, dan dia tidaklah termasuk orang-orang musyrik.” (An-Nahl : 123)

Beliau adalah teladan mulia dalam tauhid, tawakkal,  dan kebaikan lain yang sangat banyak. Hanya Allah yang bisa menghitungnya.

Di antara sikap terpuji Nabi Ibrahim AS adalah berlepas diri dari kesyirikan dan orang-orang musyrik serta membenci mereka karena Allah.

Beliau adalah teladan dalam tawakkal kepada Allah SWT.  Saat akan dilemparkan ke dalam api, Nabi Ibrahim mengucapkan,

حَسْبُنَا الله وَنِعْمَ اْلوَكِيْل

“Cukuplah Allah bagi kami, dan Dialah sebaik-baik Dzat yang diserahi segala urusan.”

Adapun kisah yang menyebutkan bahwa Nabi Ibrahim dilemparkan ke dalam api, kemudian pada saat beliau masih berada di udara, Malaikat Jibril menawarkan bantuan, tetapi beliau menolaknya, dasarnya bukanlah hadits Nabi yang shahih. Ibnu Jarir  meriwayatkan kisah tersebut dalam tafsir-nya, tetapi sanadnya hanya sampai pada al-mu’tamir bin Sulaiman dari sebagian sahabatnya.

Dengan tawakkal kepada Allah itulah Allah menyelamatkan Nabi Ibrahim. Api, yang sifat aslinya adalah panas, menjadi dingin. Api itu menyelamatkan tanpa memudaratkan.

قُلْنَا يَنَارُكُوْنِىْ بَرْدًا وَّسَلَامًا عَلَى إِبْرَاهِيْم

“Kami berfirman, ‘Wahai api, jadilah dingin dan jadilah keselamatan bagi Ibrahim.” (Al-Anbiya : 69).

Nabi Ibrahim adalah teladan dalam melaksanakan perintah Allah SWT. Beliau bersedia mengorbankan sesuatu yang sangat dicintainya dalam rangka mengedepankan cinta kepada Allah atas segala sesuatu. Allah menganugerahkan beliau seorang anak yang halim. Namun, pada saat  sang anak sudah bisa diajak bekerja, Allah mewahyukan kepada Nabi Ibrahim untuk menyembelihnya. Nabi Ibrahim pun melaksanakannya. Putra beliau, Nabi Ismail, juga tunduk terhada perintah-Nya. Dengan penuh kerelaan hati, Nabi Ismail bersedia melaksanakannya.

Ketika anak sudah mencapai usia dapat dipettik manfaatnya olehorang tua, bisa bekerja membantu orang tua, turunlah wahyu melalui mimpi, yang memerintahkan untuk menyembelih anak tersebut. Mimpi para nabi adalah wahyu, sebagaimana hadits Nabi dari Ibnu Abbas RA,

رُؤْيَا اْلأنْبِيَاءِ وَحْيُ

“Mimpi para nabi adalah wahyu.” (HR. Al-Hakim, dinyatakan shahih sesuai dengan syarat Al-Bukhori dan Muslim oleh Adz-Dzahabi).

Nabi Ismail AS sungguh anak yang sangat taat kepada Allah lagi berbakti kepada ayahnya. Dengan penuh kerelaan hati, beliau menyatakan,

يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَر، سَتَجِدُنِىْ إِنْ شَاءَ اللهُ مِنَ الصَّابِرِيْن

“Wahai ayahku, lakukanlah apa  yang diperintahkan kepadamu. Engkau akan mendapatiku, insya Allah termasuk orang-orang yang sabar.” (Ash-Shaffat : 102)

Bahkan Nabi Ismail AS mempermudah proses penyembelihan itu. Nabi ismail AS menganjurkan agar sang ayah menelungkupkan wajahnya pada saat akan menyembelihnya. Tujuannya agar sang ayah tidak melihat wajahnya saat akan menyembelihnya,  kemudian timbullah perasaan tidak tega dan kasihan sehingga beliau mengurungkan niatnya.

Ketika melihat kejujuran iman yang ada pada keduanya, Allah SWT memberikan jalan keluar, yaitu mengganti Nabi Ismail AS dengan domba putih untuk disembelih.

Pada kesempatan ini, saya hendak memberikan pesan dan nasihat kepada para ibu, kaum muslimah. Ada tiga hal yang akan saya sampaikan kepada ummahat  dan akhawat yang menghadiri khutbah Id ini.

1.      Yakinlah akan pertolongan Allah SWT. Selama kita menjalankan ketaatan kepada Allah, ingatlah bahwa Allah SWT tidak akan sekali-kali menyia-nyiakan kita.

Istri Nabi Ibrahim, Hajar, yakin akan pertolongan Allah SWT. Saat mengetahui bahwa dirinya ditinggalkan hanya  bersama bayinya di lembah tandus, tanpa pepohonan, dan tanpa teman, karena perintah Allah, ia berkata, “kalau demikian, Allah tidak akan menyia-nyiakan kami.”

2.      Jadilah isteri yang banyak bersyukur, menikmati anugerah Allah dengan pujian kepada-Nya. Jangan banyak mengeluh, niscaya keberkahan dari Allah tercurah dalam kehidupan anda.

3.      Janganlah bergosip dan bergunjing, memperbincangkan orang muslim lain yang sedang tidak bersama anda, yang jika ia mendengar perbincangan tersebut, ia tidak akan senang. Sama saja apakah yang digunjingkan itu lelaki atau wanita. Itu adalah ghibah yang termasuk dosa besar.

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat, taufik dan pertolongan-Nya kepada kita semua. Aamiin YRA.

بَارَك الله لِيْ وَلَكُمْ فِي ْالقُرْآنِ اْلعَظِيْم، وَنَفَعَنَا بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلبَيَانِ وَالذِكْرِ اْلحَكِيْم، أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا، وَأسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِجَمِيْعِ اْلمُسْلِمِيْنَ، فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم.

 

KHUTBAH KEDUA

الحمد لله رب العالمين، حمْدًا كثِيْرًا طيِّبًا مُبَارَكًا فيْه كمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَاه.

وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأن محمدا عبه ورسوله، صلى الله عليه وعلى آله واصحابه ومنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن.

قال الله تعالى في القرآن الكريم، أعوذ بالله من الشيطان  الرجيم، بسم الله  الرحمن الرحيم، يأيها الذين آمنوا إِنْ تَتَّقُواالله يَجْعَلْ لَكُمْ فُرْقَانًا وَيُكَفِرْ عنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ ويَغْفِرْ لكم، واللهُ ذُو اْلفَضْلِ العَظِيْم.

اللهم اغفر للمؤمنين والمؤمنات، والمسلمين والمسلمات،  الأحياء منهم والأموات.

اللهم حَبِّبْ إِلَيْنَا اْلإيْمَان، وَزَيِّنْهُ فِي قُلُوْبِنَا، وَكَرِّهْ إِلَيْنَا الكفْرَ والفُسُوْقَ وَالعِصْيَان، واجْعَلْنَا مِنَ الرَّاشِدِيْن...

اللهم انْصُرْنَا عَلَى أَعْدَائِنَا، وَأصْلِحْ أُمُوْرِنَا، وَاهْدِ وُلاَ تَنَا لِمَا فِيْهِ اْلخَيْرُ وَالصَّلاَح فِي دِيْنِنَا ودُنْيَانَا، إِنَّكَ جَوَّاد كَرِيْم...

اللهمَّ إِنا نَسْألُكَ الهُدَى وَالتُّقَى وَاْلعَفَاف والغِنَى...

ربنا آتنا في الدينا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار...

وصل الله على نبينا محمد وعلى آله وأصحابه وسلم والحمد لله رب العالمين...

عباد الله، إن الله يأمر بالعدل والإحسان، وإيتائ ذى القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي يعظكم لعلكم تذكرون، ولذكر الله أحبر، والله يعلم ما تصنعون..
 👇FILE WORD DOWNLOAD
Share:

0 comments:

Post a Comment

Comments System

[blogger][disqus][facebook]
Powered by Blogger.

Contact Form

Name

Email *

Message *

Search This Blog

Contact

Blog Archive