Sebuah blog yang berisi tentang teks khutbah (khutbah Jum'at, Idul Fitri, Idul Adha) Bahasa Indonesia dan Sunda, Proposal (PHBI, PHBN, Umum, LPJ dan RAB) dan materi ceramah

Wednesday, June 1, 2022

TEKS KHUTBAH JUM'AT TENTANG KEUTAMAAN TAUHID

KEUTAMAAN TAUHID



Diketik ulang oleh : Dedeng Ikhlas Apriandi (Staff Pengajar MAN 6 Tasikmalaya)

Khutbah Pertama

إِنَ اْلحَمْدَ للهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنستغفرهُ وَنَعوْذُ باللهِ مِنْ شُرورِ أَنْفُسنَا ومِنْ سيئاتِ أَعْمالِنَا، َمنْ يهدهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَ لَه، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهْ. وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأن محمدا عبده ورسوله، صلى الله عليه وعلى آله وأصحابه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين.

قَالَ الله تَعَالَى فِي كِتَابِهِ اْلكريم: يَأَيُهَا الَذِيْنَ آمَنُوْا اتَقُوا الله حَقَ تُقَاتِهِ، وَلاَ تَمُوْتُنَ إِلَا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.

وَقَالَ الله عَزَ وَجَلَ: يأيها الناس اتقوا ربكم الذي خلقكم من نفس واحدة وخلق منها زوجها وبث منهما رجالا كثيرا ونساء واتقوا الله الذي تساءلون به والأرحام، إن الله  كان عليكم رقيبا.

أَماَ بَعْدُ: فَإِنَ أَصْدَقَ اْلحَدِيْث كتابَ الله، َوأَحْسَن الهدي هُدَي محمد صلى الله عليه وسلم، وَشَر الأُمُوْر مُحْدَثَاتُها، وُكُلُ مُحْدَثَةٍ بِدْعَة، وَكُلُ بِدْعَةٍ ضَلاَلةَ، وَكُلُ ضَلَالَةٍ فِي النَار.

Saudaraku, kaum muslimin, rahimakumullooh.

Kewajiban kita di dunia ini adalah beribadah hanya kepada Allah, menauhidkan Allah. Allah SWT berfirman,

وَمَا خَلَقْتُ اْلجِنَ وَاْلِإنْسَ إِلَا لِيعْبُدُوْن

“Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali supaya mereka beribadah hanya kepada-Ku.” (Adz-Dzariyat : 56)

Tauhid artinya adalah mengesakan Allah dalam uluhiyah, rububiyyah, serta nama dan sifat-Nya. Tauhid adalah beribadah hanya kepada Allah dan mengesakan-Nya dalam hal-hal yang menjadikan kekhususan bagi-Nya.

Pada khutbah Jumat kali ini kita akan mengkaji beberapa manfaat tauhid, baik manfaat di dunia maupun di akhirat nanti. Semoga Allah SWT memberikan taufik dan pertolongabn kepada kita. Orang yang menauhidkan Allah SWT akan mendapatkan keamanan dan petunjuk dari Allah SWT.

اَلَذِيْنَ آمَنُوْا وَلَمْ يَلْبسُوْا إِيْمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُوْلئِكَ لَهُمْ الأمن وَهُمْ مُهْتَدُوْن

“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuri keimanannya dengan kesyirikan, merekalah orang-orang yang mendapatkan keamanan dan petunjuk.” (Al-A’am: 82)

Orang yang menauhidkan Allah akan mendapatkan keteguhan iman di dunia dan di akhirat. Ia akan mendapatkan husnul khatimah (akhir kehidupan yang baik.

يُثَبِتُ الله الَذِيْنَ آمَنوا بِاْلقَوْل الثَابِتِ فِي الحَيَاةِ الدُنْيَا وَفِي الآخرة، وَيُضِلُ الله ُالظَالِمِيْنَ وَيَفْعَلُ اللهُ مَا َيشَاء.

“Allah meneguhkan orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh (la ilaha illallaah) dalam kehidupan di dunia dan di akhirat. Allah menyesatkan orang-orang yang zalim (kafir) dan Dia berbuat apa yang Dia kehendaki.” (Ibrahim : 27)

Segala macam manfaat dan keimanan dan ketakwaan hanya bisa didapatkan jika seseorang menauhidkan Allah. Sebab, iman dan takwa tidak akan sempurna tanpa tauhid.

Allah mencela orang musyrik yang beriman kepada Allah, tetapi mengotori keimanannya dengan kesyirikan.

Ibnu Abbas ra menjelaskan,

(وَمَا يُؤْمِنُ أَكْثَرُهُمْ بِاللهِ إِلاَ وَهُمْ مُشْرِكُوْن) تَسْأَلُهُمْ: مَنْ خَلَقَهُمْ؟ وَمَنْ خَلَقَ السَمَوَاتِ وَاْلأَرْضَ؟ فَيقُوْلُوْن : الله. فَذَلكِ إِيْمَانَهُمْ، وَهُمْ يَعْبُدُوْنَ غَيْرَه.

“Kebanyakan dari mereka tidak beriman kepada Allah, kecuali dalam keadaanberbuat kesyirikan.’ Maksudnya, jika engkau bertanya kepada mereka siapa yang menciptakan mereka dan siapa yang menciptakan langit dan bumi, niscaya mereka menjawab, ‘Allah.’ Itu keimanan mereka, padahal mereka menyembah selain Allah (berbuat syirik). (HR Ibnu Abi Hatim dalam tafsir-nya dengan sanad yang hasan; seluruh perawinya adalah perawi dalam Shahih al-Bukhori atau Shahih Muslim).

Dengan demikian, tidak sempurna keimanan seseorang jika ia tidak menauhidkan Allah. Bahkan, ia tidak dikatakan beriman kepada Allah jika menauhidkan Allah.

Allah juga mencela orang-orang musyrik yang sudah meyakini bahwa hanya Allah yang member rezeki, menganugerahkan pendengaran dan penglihatan, mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan mengeluarkan yang hidup dari yang mati, serta mengatur segala urusan, tetapi mereka tidak mau beribadah kepada Allah semata. Allah berkata kepada mereka, “Mengapa kalian tidak bertakwa?” konsekuensi bertakwa adalah beribadah hanya kepada Allah.

قُلْ مَنْ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَمَاءِ وَاْلأَرْض أَمَنْ يَمْلِكُ السَمْعَ وَالْأبْصَار وَمَنْ يَخْرُج الحَيَ مِنَ اْلمَيِتِ وَيُخْرِجُ اْلمَيِتَ مِنَ اْلحَيِ وَمَنْ يُدَبِرُ اْلأمْرَ فَسَيَقُوْلُوْنَ اللهَ فَقُلْ أَفَلاَ تَتَقُوْنَ.

Katakanlah (kepada kaum musyrikin),”Siapakah yang memberikan rezeki kepada kalian dari langit dan bumi, atau siapakah yang memiliki pendengaran dan penglihatan? Siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup, dan siapakah yang mengatur segala urusan?” mereka tentu menjawab, “Allah.’ Katakanlah (kepada mereka), “Mengapa kalian tidak mau  bertakwa (dengan menauhidkan Allah dalam ibadah)?” (Yunus: 31)

Ayat ini meunjukkan bahwa bertakwa yang paling utama adalah menauhidkan Allah. Jika seseorang tidak mauhidkan Allah, amalannya tidak teranggap sebagai ketakwaan.

Jadi, segala manfaat iman dan takwa adalah bagian dari manfaat tauhid. Diantaranya adalah Allah akan member orang yang bertakwa jalan keluar dari segala permasalahan dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka (At-Thalaq : 5). Allah juga akan memberikan kehidupan yang baik kepada orang yang beriman dan beramal shaleh (An-Nahl : 97).

Saudaraku, kaum muslimin rahimakumullaah.

Tauhid juga bermanfaat bagi masyarakat dan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Tauhid yang tersebar luas akan menyebabkan kemuliaan dan kejayaan bagi kaum muslimin. Allah SWT berfirman : 

وَعَدَ اللهُ الذِيْنَ آمَنوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَالِحَات لَيَسْتَخْلِفَنَهُمْ فِي الأرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِنَنَ لهُمْ دينهم الذي ارتضى لهم وليبدلنهم من بعد خوفهم أمنا يعبدوننى لا يشركون بي شيئا ومن كفر بعد ذلك فأولئك هم الفاسقون.

“Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman dan beramal shaleh di antara kalian bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka penguasa (khalifah) di muka bumi sebagaimana Dia telah menjadikan umat yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Di akan meneguhkan bagi mereka agama yang Dia ridhoi, dan sungguh Dia akan mengganti keadaan mereka, setelah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa, (jika) mereka beribadah kepada-Ku dan tidak menyekutukan sesuatupun dengan-Ku. Barangsiapa tetap kufur setelah janji tersebut, mereka itulah orang-orang yang fasik.” (An-Nuur : 55).

Perhatikanlah ayat yang mulia ini, saudaraku, seluruh muslim mendambakan kemuliaan dan kejayaan Islam. Setiap muslim mengharapkan keteguhan agama dan perasaan aman dalam kehidupan di dunia. Ketiga hal ini baru tercapai jika kaum muslimin beriman, beramal shaleh, menauhidkan Allah, dan tidak menyekutukan sesuatupun dengan-Nya. Kekuasaan dan kejayaan kaum muslimin di dunia adalah janji Allah bagi kaum yang menauhidkan-Nya dan tidak menyekutukan sesuatu pun dengan-Nya.

Semakin banyak dan semakin tersebar kesyirikan di tengah kaum muslimin, meskipun berupa syirik kecil, semakin jauhlah tercapainya kemuliaan kaum muslimin. Sebaliknya, semakin sedikit dan hilang kesyirikan, semakin dekatlah tercapainya kejayaan dan kemuliaan Islam.

Maka dari itu, sebarkanlah tauhid dan dakwahkanlah bahaya kesyirikan agar kaum muslimin semakin dekat dengan tercapainya janji Allah tersebut.

بَارَك الله لِيْ وَلَكُمْ فِي ْالقُرْآنِ اْلعَظِيْم، وَنَفَعَنَا بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلبَيَانِ وَالذِكْرِ اْلحَكِيْم، أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا، وَأسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِجَمِيْعِ اْلمُسْلِمِيْنَ، فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم.

Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ للهِ عَلَى فَضْلِهِ وَإِحْسَانِه، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله، صلى الله عليه وعلى آله وأصحابه وسلم تسليما كثيرا.

قَالَ اللهُ تَعَالى : وَلَقَدْ وَصَيْنَا الَذِيْنَ أُوْتُوا اْلكِتَابَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَإِيَاكُمْ أَنِ اتَقُوا الله.

اللهم صلى وسلم وبارك آمين يا رب العالمين...

اللهم اغفر للمؤمنين والمؤمنات والمسلمين والمسلمات الأحياء منهم والأموات، إنك سميع قريب مجيب الدعوات.

ربنا هب لنا من أزواجنا وذرياتنا قرة أعين واجعلنا للمتقين إماما.

اللهم أسلح ولاة أمورنا، اللهم أصلح ولاة أمورنا، اللهم أصلح ولاة أمورنا.

ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار.

وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وأصحابه وسلم.

والحمد لله رب ا لعالمين.

عباد الله، إن الله يأمر بالعدل والإحسان وإيتائ ذى القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر  والبغي يعظكم لعلكم تذكرون، فاذكروه على نعمه يزدكم، ولذكر الله أكبر، والله يعلم ما تصنعون.

File word download 👇
Share:

0 comments:

Post a Comment

Comments System

[blogger][disqus][facebook]
Powered by Blogger.

Contact Form

Name

Email *

Message *

Search This Blog

Contact

Blog Archive